Penari

Post ini bertujuan untuk memberikan tanggapan pribadi mengenai kicauan, vlog, dan tulisan yang banyak beredar tentang pengalaman beberapa mahasiswa yang mengadakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di suatu wilayah di Pulau Jawa. Sangat menyeramkan memang, tapi tanpa bermaksud menyinggung siapapun saya ingin sampaikan bahwa sesuatu yang seram bisa membantu menyembunyikan hal-hal yang dengan mudah bisa didatangi tempat-tempat yang familiar. Saya tidak menampik pesan moralnya bahwa kita harus bersikap hormat dimanapun kita berada tapi cerita ini juga sudah menyingkap tabirnya sendiri bahwa sesuatu yang seram sebenarnya hanya untuk menjauhkan orang-orang dari esensi logis sesungguhnya. Para vlogger terkenal itu bukannya membantu menelusuri dengan akal sehat malahan demi viewer berpura-pura excited dan ikut-ikutan memberi bumbu penambah seram. Baiklah kita mulai saja.
Cerita ini intinya sebenarnya sangat simpel : Cinta Segitiga dari tiga anak manusia; Bima, Ayu dan Widya. Ayu menyukai Bima dan Bima menyukai Ayu. Posisi seram mulai mendapatkan tempat ketika Bima mendapat benda magis berupa gelang tangan yang kono menarik wanita, sementara Ayu mendapatkan selendang penari yang konon membuat pria tunduk. Dan terjadilah hal-hal ini. Ayu menggunakan selendangnya untuk membuat Bima menyukainya, sementara Bima menggunakan gelangnya untuk menarik Widya. Tapi efek selendang Ayu lebih kerasa, karena Ayu dan Bima satu tim KKN jadi sering bareng. Jadilah mereka ya gitu, berhubungan layaknya orang dewasa di tempat sakral dan terkena akibatnya. Orang lain hanya pemanis cerita ini. Efek dua orang yang mati di akhir cerita akan membuat ceritanya lebih seram daripada selamat semua, ya kan? Inget film hantu Jepang yang membunuh semua orang yang melihatnya kan? Jelas efek kematian tokoh akan membuat cerita ini lebih berbekas. Dan satu hal lagi, selain di film-film kapan kita akan meninggalkan teman kita sendirian ketika pengalaman mistis membombardir kita selama lebih dari seminggu?
Seandainya benar terjadi ya, saya meminta maaf kepada semua orang yang terkena dampak tragedi ini. Sekian pemahaman saya semoga cukup bodoh untuk ditertawai.

Comments

Popular posts from this blog

Andai Saja

Pilihan

Berbeda